Sabtu, 06 Desember 2014

JARINGAN OTOT


MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN OTOT
BIOLOGI UMUM



Guru Pembimbing :
Bu. Fidia Rizkiyah,S.St
             
    DISUSUN OLEH :
                        Mahdiatul Maknun (14610055)
                             Iffana Intanlya Fauzie (14610057)
                             Achmad Kamaluz Zaman (14610064)
                             Luluk Handayani (14610065)



JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014









KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan  kehadirat ALLAH SWT, Sang Pencipta alam semesta beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan  “Makalah Struktur dan Fungsi Jaringan Otot” ini dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah suatu bentuk tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bologi Umum.
Kami menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam upaya evaluasidiri.
Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah, kami berharap semoga makalah  ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, pembaca, dan seluruh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang . Amin yaa rabbal’alamin.

Malang, 17 September  2014

Tim Penyusun











BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya untuk menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat system syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang ( spinal cord) lalu ke otot untuk menghasilkan gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem syaraf, spinal cord, dan otot terhubung secara utuh dan bekerja dengan baik. Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan penyakit yang menyerang syaraf tulang belakang ( spinal cord injury, SCI) akan mengaganggu sinyal perintah mencapai otot (Fictor F, 1996).
1.2  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yakni agar mahasiswa mengetahui definisi, struktur dan fungsi jaringan otot, tentang penjelasan/ deskripsi jaringan otot, klasifikasi jaringan otot, serta fungsi dari masing masing jenis dari jaringan otot
1.3  Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi, struktur dan fungsi jaringan otot, tentang penjelasan/ deskripsi jaringan otot, klasifikasi jaringan otot, serta fungsi dari masing masing jenis dari jaringan otot dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan struktur
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Jaringan otot terdiri atas serabut - serabut otot yang tersusun oleh sel otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membrane yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar
           
2.2 Fungsi Jaringan Otot
Sebagai alat gerak aktif artinya melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.Otot dapat menggerakkan tulang karena otot berkontraksi dan berelaksasi
2.3 Klasifikasi
Berdasarkan Sifat Kerjanya, otot dibagi menjadi 2 bagian yaitu Otot sinergis dan otot antagonis. Otot Sinergis merupakan dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya sama. Misalkan otot oto diantara tulang rusuk yang bekerja sama saat terjadi pengambilan dan pengembusan napas. Otot Antagonis merupakan dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Misal otot bisep dan otot trisep. Kedua otot tersebut dapat menimbulkan dua gerakan yaitu gerak fleksi dan gerak ekstensi. Gerak Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkongkan. Karena otot hanya mengerahkan tenaga ketika berkontraksi dan tidak ketika relaks maka disebut dengan fleksor. Gerak Ekstensi yaitu gerak meluruskan atau memanjangkan pada sendi siku. Sehingga trisep disebut dengan Ekstensor
Berdasarkan jenisnya, jaringan otot dibagi menjadi 3 bagian yaitu Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung.

Otot Polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung). Bentuk selseperti gelondong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Mempunyai inti sel satu yaitu ditengah. Beraktivitas diluar kehendak (Otot tidak sadar). Kontraksi otot polos umumnya lambat dan lama, tidak muda lelah. Dan tidak mempunyai diskus interkalaris.
Otot Lurik / otot kerangka adalah otot yang merekat pada kerangka. Mempunyai bentuk sel silindris atau serabut panjang. Inti sel banyak terletak ditepi. Beraktivitas dibawah kehendak (otot sadar). Kontraksi yang terjadi cepat, teratur dan tidak mudah lelah. Terletak pada rangka. Tidak mempunyai diskus interkalaris. Satuan otot kerangka (skelet) umumnya disebut “serabut” (fibers) dan bukan sel. Bentuk serabut silindris dan memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi, berbatasan dengan sarkolema. Pada manusia panjang serabut berkisar antara 3-4 cm, sedangkan pada hewan dapat mencapai 12 cm. Diameter berkisar antara 10-150µ
Otot jantung memiliki nama lain yaitu miokardium. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. ada otot jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium. Otot Jantung yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Selnya berbentuk silindris atau serabut pendek. Mempunyai inti sel satu atau dua ditengah. Beraktivitas diluar kehendak (otot tidak sadar). Kontraksi yang terjadi otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Otot ini terletak pada jantung dan mempunyai diskus interkaralis
2.4 Fungsi Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung
Otot Polos
Add caption














            Kontraksi otot polos umumnya tidak terkendali, memperkecil ukuran struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus, kandung kemih, dan rahim merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian besar terdiri atas otot polos. Jadi kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas seperti meneruskan makanan kita dari mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.



Otot Lurik atau Otot Kerangka
            Seperti namanya,  adalah otot yang melekat pada kerangka. Otot ini dikendalikan secara sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya aksi yang disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, bermain bola, dll. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras. Berdasar syaraf yang mempengaruhinya, otot lurik termasuk otot sadar sehingga disebut otot volunter.
Otot Jantung
            Otot yang menyusun dinding jantung. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
           
2.4 Bagian Bagian Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung
            Otot Polos
1.         Membran Plasma        
            Membran plasma pada otot sering disebut sarkolema (Sarcolemma).
            - Selaput luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang       intermedier, kira-kira 25 Angstrom,
            - Selaput dalam, tebalnya 25-30 Angstrom.
2.         Sitoplasma (sarcoplasma)
            - Organoid, antara lain :  Mitokondria, retikulum endoplasma,                                     Apparatus Golgi, Miofibril, Sentriol.
            - Paraplasma, seperti glikogen dan lipofusin.
3.     Inti
            Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi kontraksi.
Otot Lurik
            Bagian-bagian otot lurik:
1.           Sarkolema
            - Selaput luar, mirip membrane basal epitel yang dibalut serabut                      retikuler.  Setebal 40 Angstrom.
            - Ruang antara, setebal 20 Angstrom.
            - Selaput dalam, (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein                           yang ditengahnya diisi lemak (lipid). setebal 40 Angstrom.
            Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus, yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).
 2.     Sarkoplasma
            Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix) mengandung:
  Organoida : mitokondria (sarcosomes), ribosom, Apparatus golgi,                                         myofibril, Endoplasmik retikulum
  Paraplasma : lipid , glikogen, myoglobin.
3.      Inti
            Dalam satu serabut otot kerangka terdapat banyak inti. Pada mamalia bentuk inti memanjang, terletak langsung di bawah sarkolema pada otot pucat, sedangkan pada otot merah letaknya agak lebih dalam.
            Otot Jantung
            agian-bagian otot jantung:
1.      Sarkolema
            Keadaannya mirip dengan sarkolema otot kerangka, dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon (chorda tendinae) atau katup jantung. Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel, perisit, dan fibroblast.
2.         Sarkoplasma
            Sarkoplasma mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relative memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di tengah. Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti. Garis-garis melintang mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen tersusun secara acak. Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z. Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya berhubungan dengan system T.
3.         Inti
                        Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.
2.5 Fungsi otot Rangka
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua . dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum . tonus yang maksimum terus– menerus disebut tetanus.
1.      Sifat Kerja Otot:
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.      Antagonis

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
1.    Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
2.    Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan   sejajar bahu dan sikap sempurna.
3.    Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk  dan menengadah.
4.    Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak    tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b.      Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
C.       Sliding Filamen Teori
Sliding filament theory atau teori pergeseran. Salah satu teori kontraksi otot adalah teori geseran filamen (the sliding filament theory of muscular contraction). Menurut teori geseran filamen bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang aktin dan myosin tidak berubah. Jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yamg terjadi adalah saling bergesernya(sleding) atau saling mendekat dan merapatnya filamen aktin dan myosin.
Diagram di bawah ini mampu menjelaskan teori tersebut.

Pada dasarnya setiap serabut otot tersusun atas serabut tipis yang disebut miofibril. miofibril ini mengandung struktur yang lebih sederhana lagi yaitu filament aktin dan miosin. Filamen-filament ini saling bergeser keluar masuk /tumpang tindih yang menghasilkan kontraksi dan relakssasi otot sehingga disebut dengan toeri pregeseran filament.
Diagram tersebut menunjukkan bagian dari miofibril yang disebut sarkomer. Sarkomer adalah unit terkecil kontraksi otot  Sarkomer tersusun berulang-ulang sepanjang miofibril.
Perhatikan hal-hal yang perlu diingat dengan cepat mengeani struktur yang terlibat dan mekanisme kontraksi dan relaksasi otot.
  • Miofibril: sebuah bentukan silindris yang memanjang sepanjang otot lurik, yang mengandung filamen aktin dan miosin.
  • Sarkomer: Struktur dan fungsional terkecil kontraksi otot. ditemui pada miofibril. dibagi menjadi pita H, A dan I.
  • Aktin: filament kontraktil yang tipis yang mengandung sisi “aktif” dan “ikatan”.
  • Miosin: portein filamen yang lebih tebal dengan penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin.
  • Tropomiosin: sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
  • Troponin: protein kompleks yang melekat pada Tropomiosin.
Inilah detail proses kontraksi otot terjadi dalam 5 tahapan proses yaitu :
  1. Impulse saraf tiba di neuromuscular junction, yang mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Kehadiran asetilkolin menyebabkan depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca keluar dari retikulum sarkoplasmik.
  2. Dengan meningkatnya ion Ca, akan menyebabkan ion Ca bisa terikat pada troponin dan mampu mengubah strukturnya. Perubahan struktur toponin karena ion Ca ini akan terbukanya daerah aktif tropomiosin yang yang tertutup oleh troponin. Kini kepala miosin akan mampu berikatan dengan filamen aktin membentuk aktomiosin.
  3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga pemendekan otot. hal ini terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot.
  4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan putus ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP dipecah kepala miosin dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
  5. proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP dan ion Ca. Pada saat impuls berhenti, maka ion Ca akan kembali ke retikulum sarkoplasmik dan troponin akan kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga menyebabkan otot berelaksasi.
Perlu diketahui bahwa sebuah single power stroke menghasilkan pemendekan hanya 1% saja dari panjang otot jadi proses kontraksi harus dilakukan berulang-ulang.

D.       Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk mempertahankan tenaga yang diperlukan atau yang diharapkan.
1.      Pengaruh distribusi serabut otot
Serabut otot putih lebih mudah lelah daripada serabut otot merah. Pada manusia, satu diantara kalian banyak cara dimana informasi kelelahan otot dapat dicapai dengan pencatatan menurunnya puncak tegangan pada kelompok otot setelah melakukansejumlah ulangan konstraksi yang sangat cepat. Menurunnya puncak tegangan otot, dapat diambil sebagian ukuran kelelahan.
2.      Kemungkinan-kemungkinan arti-arti dari kelelahan:
Definisi
  • Lemahnya unjuk kerja intelektual
  • Lemahnya unjuk kerja motorik
  • Meningkatnya aktivitas electromyography didalam satu unjuk kerja
  • Rendahnya frekuensi power spectrum EMG
  • Kegagalan menghasilkan tenaga.
Persepsi yang membingungkan
  • Meningkatnya suatu usaha untuk mempertahankan tenaga
  • Perasaan tidak enak atau rasa nyeri karena kegiatan otot
  • Merasa lemah/tidak mampu untuk menghasilkan tenaga.
3.      Kemungkinan letak dan penyebab kelelahan otot
Didalam tubuh, otot atau sekelompok otot dapat mengalami kelelahan, karena kegagalan salah satu atau keseluruhan dari mekanisme neuromuscular yang terlabit dalam kontraksi otot sebagai contoh, kegagalan otot untuk berkontraksi secara sadar, dapat terjadi karena:
  • Syaraf otot yang menyarafi serabut-serabut otot didalam kesatuan motor untuk mengirimkan rangsangan-rangsangan persyarafan.
  • Persimpangan neuromuscular memancarkan rangsangan-rangsangan persyarafan dari syaraf motor ke serabut-serabut otot
  • Mekanisme kontraktil itu sendiri untuk menghasilkan tenaga
  • System syaraf pusat, seperti otak dan spinal cord memulai dan memancarkan rangsanga-rangsangan persyarafan ke otot.
Kebanyakan penelitian tentang kelelahan otot local tercurah pada neuromuscular junction, mekanisme kontraktil, dan system syaraf pusat. Sedangkan penelitian yang dilakukan terhadap kemungkinan syaraf motor sebagai letak dan penyebab kelelahan tidak begitu banyak.



BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
 Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
1.      Bagian-bagian otot
·        Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
·        Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
·        Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a.       miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b.      miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).

2.      Jaringan otot terdiri dari:

·        Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
·        Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
·        Otot Jantung (otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari). Otot jantung hanya terdapat pada jantung.




             

















DAFTAR PUSTAKA
Biologi jilid 2 john w Kimball edisis 5
Detik detik unas biologi 2013 2014 intan pariwara
Hamparan dunia ilmu, time-life : tubuh manusia, Tira Pustaka
Biology, Raven dan Johnson
Anonim. 2010. http://www.docstoc.com/docs/7098915/SISTEM-OTOT-utuh/.
Sonic, 2008. Sistem gerak vertebrata. www.blogspot.com.
Ville dkk. 1984.zoologi umum.Jakarta:PT Gelora aksara pratama


Trijoko, Suwarni. 1990. Jaringan Otot. Online. http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html. Diakses 7 Mei 2012.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar