MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN OTOT
BIOLOGI UMUM
Guru Pembimbing :
Bu. Fidia Rizkiyah,S.St
DISUSUN OLEH :
Mahdiatul Maknun (14610055)
Iffana Intanlya Fauzie (14610057)
Achmad Kamaluz Zaman (14610064)
Luluk Handayani (14610065)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, Sang Pencipta alam
semesta beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan “Makalah Struktur dan Fungsi Jaringan Otot” ini dengan tepat waktu.
Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah suatu bentuk tanggung jawab
penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bologi Umum.
Kami
menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga
sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan laporan praktikum ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan
saran dalam upaya evaluasidiri.
Di
samping masih banyaknya ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta
dapat menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, pembaca,
dan seluruh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang . Amin yaa
rabbal’alamin.
Malang, 17 September 2014
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi
otot yang menghasilkan gaya untuk menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar,
sinyal perintah dari pusat system syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang
belakang ( spinal cord) lalu ke otot untuk menghasilkan gaya. Otot berfungsi
dengan normal jika antara sistem syaraf, spinal cord, dan otot terhubung secara
utuh dan bekerja dengan baik. Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan
penyakit yang menyerang syaraf tulang belakang ( spinal cord injury, SCI) akan
mengaganggu sinyal perintah mencapai otot (Fictor F, 1996).
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yakni agar
mahasiswa mengetahui definisi, struktur dan fungsi jaringan otot, tentang
penjelasan/ deskripsi jaringan otot, klasifikasi jaringan otot, serta fungsi
dari masing masing jenis dari jaringan otot
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
definisi, struktur dan fungsi jaringan otot, tentang penjelasan/ deskripsi
jaringan otot, klasifikasi jaringan otot, serta fungsi dari masing masing jenis
dari jaringan otot dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan struktur
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu
melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau
serabutnya. Jaringan otot terdiri atas serabut - serabut otot yang tersusun
oleh sel otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot
dibungkus oleh selaput atau membrane yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi
suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua
anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar
2.2 Fungsi Jaringan Otot
2.2 Fungsi Jaringan Otot
Sebagai alat gerak aktif artinya melakukan pergerakan
pada berbagai bagian tubuh.Otot dapat menggerakkan tulang karena otot
berkontraksi dan berelaksasi
2.3 Klasifikasi
Berdasarkan Sifat Kerjanya, otot dibagi menjadi 2
bagian yaitu Otot sinergis dan otot antagonis. Otot Sinergis merupakan dua otot
atau lebih yang tujuan kerjanya sama. Misalkan otot oto diantara tulang rusuk
yang bekerja sama saat terjadi pengambilan dan pengembusan napas. Otot
Antagonis merupakan dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Misal
otot bisep dan otot trisep. Kedua otot tersebut dapat menimbulkan dua gerakan
yaitu gerak fleksi dan gerak ekstensi. Gerak Fleksi merupakan gerak menekuk
atau membengkongkan. Karena otot hanya mengerahkan tenaga ketika berkontraksi
dan tidak ketika relaks maka disebut dengan fleksor. Gerak Ekstensi yaitu gerak
meluruskan atau memanjangkan pada sendi siku. Sehingga trisep disebut dengan
Ekstensor
Berdasarkan jenisnya, jaringan otot dibagi menjadi 3
bagian yaitu Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung.
Otot Lurik / otot kerangka adalah otot yang merekat
pada kerangka. Mempunyai bentuk sel silindris atau serabut panjang. Inti sel
banyak terletak ditepi. Beraktivitas dibawah kehendak (otot sadar). Kontraksi
yang terjadi cepat, teratur dan tidak mudah lelah. Terletak pada rangka. Tidak
mempunyai diskus interkalaris. Satuan otot kerangka (skelet) umumnya disebut
“serabut” (fibers) dan bukan sel. Bentuk serabut silindris dan memiliki banyak
inti sel yang terletak di tepi, berbatasan dengan sarkolema. Pada manusia
panjang serabut berkisar antara 3-4 cm, sedangkan pada hewan dapat mencapai 12
cm. Diameter berkisar antara 10-150µ
Otot jantung memiliki nama lain yaitu miokardium.
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. ada otot
jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium. Otot
Jantung yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Selnya berbentuk silindris
atau serabut pendek. Mempunyai inti sel satu atau dua ditengah. Beraktivitas diluar
kehendak (otot tidak sadar). Kontraksi yang terjadi otomatis, teratur, tidak pernah
lelah, dan bereaksi lambat. Otot ini terletak pada jantung dan mempunyai diskus
interkaralis
2.4 Fungsi Otot
Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung
Otot Polos
Add caption |
Kontraksi otot polos umumnya tidak
terkendali, memperkecil ukuran struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh
darah, usus, kandung kemih, dan rahim merupakan beberapa contoh dari struktur
yang dindingnya sebagian besar terdiri atas otot polos. Jadi kontraksi otot
polos melaksanakan bermacam-macam tugas seperti meneruskan makanan kita dari
mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.
Otot Lurik
atau Otot Kerangka
Seperti namanya, adalah otot yang melekat pada kerangka. Otot
ini dikendalikan secara sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya aksi yang
disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, bermain bola, dll. Fungsi
otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan
keras. Berdasar syaraf yang mempengaruhinya, otot lurik termasuk otot sadar
sehingga disebut otot volunter.
Otot Jantung
Otot yang menyusun dinding jantung.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
2.4 Bagian
Bagian Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung
Otot Polos
1. Membran Plasma
Membran plasma pada otot sering
disebut sarkolema (Sarcolemma).
- Selaput luar, tebalnya berkisar
antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier,
kira-kira 25 Angstrom,
- Selaput dalam, tebalnya 25-30
Angstrom.
2. Sitoplasma (sarcoplasma)
- Organoid, antara lain : Mitokondria, retikulum endoplasma, Apparatus Golgi, Miofibril, Sentriol.
- Paraplasma, seperti glikogen dan lipofusin.
3. Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan
ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi kontraksi.
Otot Lurik
Bagian-bagian otot lurik:
1.
Sarkolema
- Selaput luar, mirip membrane basal
epitel yang dibalut serabut retikuler.
Setebal 40 Angstrom.
- Ruang antara, setebal 20 Angstrom.
- Selaput dalam, (plasmalemma)
terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya diisi lemak (lipid).
setebal 40 Angstrom.
Serabut-serabut otot kerangka yang
bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus, yang dibalut
oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).
2.
Sarkoplasma
Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix)
mengandung:
Organoida : mitokondria (sarcosomes),
ribosom, Apparatus golgi, myofibril, Endoplasmik retikulum
Paraplasma : lipid , glikogen, myoglobin.
3. Inti
Dalam satu serabut otot kerangka
terdapat banyak inti. Pada mamalia bentuk inti memanjang, terletak langsung di
bawah sarkolema pada otot pucat, sedangkan pada otot merah letaknya agak lebih
dalam.
Otot Jantung
agian-bagian otot jantung:
1. Sarkolema
Keadaannya mirip dengan sarkolema
otot kerangka, dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang
dapat terus berhubungan dengan tendon (chorda tendinae) atau katup jantung.
Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel,
perisit, dan fibroblast.
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma mirip dengan otot
kerangka, hanya saja otot jantung relative memiliki sarkoplasma lebih banyak,
terutama di sekitar inti yang terletak di tengah. Mitokondria, lipid,
lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti.
Garis-garis melintang mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen
tersusun secara acak. Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk
invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z.
Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
Sarkoplasmik
reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya berhubungan
dengan system T.
3. Inti
Berbeda dengan otot
kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.
2.5 Fungsi otot Rangka
Otot
dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan
karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan
berurutan.rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memeprkuat rangsangan kedua . dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus
yang maksimum . tonus yang maksimum terus– menerus disebut tetanus.
1. Sifat
Kerja Otot:
Sifat kerja otot dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis
juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan,
contohnya adalah:
1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor
(membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan
adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan
sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor (
ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator
(menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan
gerak telapak tangan menelungkup.
b. Sinergis
Sinergis
juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot
yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras,
dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot
tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi
semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja
tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada
otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama.
Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali
ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja
berbeda.
C.
Sliding Filamen Teori
Sliding
filament theory atau
teori pergeseran. Salah satu teori kontraksi otot adalah teori geseran
filamen (the sliding filament theory of muscular contraction). Menurut
teori geseran filamen bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang aktin dan myosin
tidak berubah. Jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yamg
terjadi adalah saling bergesernya(sleding) atau saling mendekat dan merapatnya
filamen aktin dan myosin.
Diagram di bawah ini mampu
menjelaskan teori tersebut.
Pada
dasarnya setiap serabut otot tersusun atas serabut tipis yang disebut
miofibril. miofibril ini mengandung struktur yang lebih sederhana lagi yaitu
filament aktin dan miosin. Filamen-filament ini saling bergeser keluar masuk
/tumpang tindih yang menghasilkan kontraksi dan relakssasi otot sehingga
disebut dengan toeri pregeseran filament.
Diagram
tersebut menunjukkan bagian dari miofibril yang disebut sarkomer. Sarkomer
adalah unit terkecil kontraksi otot Sarkomer tersusun berulang-ulang
sepanjang miofibril.
Perhatikan
hal-hal yang perlu diingat dengan cepat mengeani struktur yang terlibat dan
mekanisme kontraksi dan relaksasi otot.
- Miofibril: sebuah bentukan silindris yang
memanjang sepanjang otot lurik, yang mengandung filamen aktin dan miosin.
- Sarkomer: Struktur dan fungsional
terkecil kontraksi otot. ditemui pada miofibril. dibagi menjadi pita H, A
dan I.
- Aktin: filament kontraktil yang tipis yang mengandung sisi
“aktif” dan “ikatan”.
- Miosin: portein filamen yang lebih tebal dengan penonjolan
yang dikenal dengan kepala miosin.
- Tropomiosin: sebuah protein aktin pengikat
yang mengatur kontraksi otot.
- Troponin: protein kompleks yang melekat
pada Tropomiosin.
Inilah detail proses kontraksi otot
terjadi dalam 5 tahapan proses yaitu :
- Impulse saraf tiba di
neuromuscular junction, yang mengakibatkan pembebasan asetilkolin.
Kehadiran asetilkolin menyebabkan depolarisasi yang kemudian menyebabkan
pembebasan ion Ca keluar dari retikulum sarkoplasmik.
- Dengan meningkatnya ion Ca,
akan menyebabkan ion Ca bisa terikat pada troponin dan mampu mengubah
strukturnya. Perubahan struktur toponin karena ion Ca ini akan terbukanya
daerah aktif tropomiosin yang yang tertutup oleh troponin. Kini kepala
miosin akan mampu berikatan dengan filamen aktin membentuk aktomiosin.
- Perombakan ATP akan membebaskan
energi yang dapat menyebabkan miosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga
pemendekan otot. hal ini terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot.
- Miosin akan terlepas dari aktin
dan jembatan aktomiosin akan putus ketika molekul ATP terikat pada kepala
miosin. Pada saat ATP dipecah kepala miosin dapat bertemu lagi dengan
aktin pada tropomiosin.
- proses kontraksi otot dapat
berlangsung selama ada ATP dan ion Ca. Pada saat impuls berhenti, maka ion
Ca akan kembali ke retikulum sarkoplasmik dan troponin akan kembali ke
kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga menyebabkan otot
berelaksasi.
Perlu
diketahui bahwa sebuah single power stroke menghasilkan pemendekan hanya
1% saja dari panjang otot jadi proses kontraksi harus dilakukan berulang-ulang.
D.
Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah ketidakmampuan
otot untuk mempertahankan tenaga yang diperlukan atau yang diharapkan.
1.
Pengaruh
distribusi serabut otot
Serabut otot putih lebih mudah lelah
daripada serabut otot merah. Pada manusia, satu diantara kalian banyak cara
dimana informasi kelelahan otot dapat dicapai dengan pencatatan menurunnya
puncak tegangan pada kelompok otot setelah melakukansejumlah ulangan konstraksi
yang sangat cepat. Menurunnya puncak tegangan otot, dapat diambil sebagian
ukuran kelelahan.
2.
Kemungkinan-kemungkinan
arti-arti dari kelelahan:
Definisi
- Lemahnya unjuk kerja intelektual
- Lemahnya unjuk kerja motorik
- Meningkatnya aktivitas
electromyography didalam satu unjuk kerja
- Rendahnya frekuensi power
spectrum EMG
- Kegagalan menghasilkan tenaga.
Persepsi yang membingungkan
- Meningkatnya suatu usaha untuk
mempertahankan tenaga
- Perasaan tidak enak atau rasa
nyeri karena kegiatan otot
- Merasa lemah/tidak mampu untuk
menghasilkan tenaga.
3.
Kemungkinan
letak dan penyebab kelelahan otot
Didalam tubuh, otot atau sekelompok
otot dapat mengalami kelelahan, karena kegagalan salah satu atau keseluruhan
dari mekanisme neuromuscular yang terlabit dalam kontraksi otot sebagai contoh,
kegagalan otot untuk berkontraksi secara sadar, dapat terjadi karena:
- Syaraf otot yang menyarafi
serabut-serabut otot didalam kesatuan motor untuk mengirimkan
rangsangan-rangsangan persyarafan.
- Persimpangan neuromuscular
memancarkan rangsangan-rangsangan persyarafan dari syaraf motor ke
serabut-serabut otot
- Mekanisme kontraktil itu
sendiri untuk menghasilkan tenaga
- System syaraf pusat, seperti
otak dan spinal cord memulai dan memancarkan rangsanga-rangsangan
persyarafan ke otot.
Kebanyakan penelitian tentang
kelelahan otot local tercurah pada neuromuscular junction, mekanisme
kontraktil, dan system syaraf pusat. Sedangkan penelitian yang dilakukan
terhadap kemungkinan syaraf motor sebagai letak dan penyebab kelelahan tidak
begitu banyak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Struktutr otot terdiri atas
berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel otot.
Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril.
Miofibril memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang
(isotrop/I). Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat miofilamen yang
terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin
sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein
sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin,
terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam
kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
1.
Bagian-bagian
otot
· Sarkolema
adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
· Sarkoplasma
adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
· Miofibril
merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen
adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
a.
miofilamen
homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen
heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
2.
Jaringan
otot terdiri dari:
·
Otot Polos
(otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary,
memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat
pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
·
Otot Lurik
(otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak
lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot
pada lengan.
·
Otot Jantung
(otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang
hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan
otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak
di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki
percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan
dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
Otot jantung hanya terdapat pada jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Biologi jilid 2 john w Kimball edisis 5
Detik detik unas biologi 2013 2014 intan pariwara
Hamparan dunia ilmu, time-life : tubuh manusia, Tira
Pustaka
Biology, Raven dan Johnson
Anonim. 2010. http://www.docstoc.com/docs/7098915/SISTEM-OTOT-utuh/.
Sonic, 2008. Sistem gerak vertebrata. www.blogspot.com.
Ville dkk. 1984.zoologi umum.Jakarta:PT Gelora aksara pratama
Anonim. 2010. http://www.docstoc.com/docs/7098915/SISTEM-OTOT-utuh/.
Sonic, 2008. Sistem gerak vertebrata. www.blogspot.com.
Ville dkk. 1984.zoologi umum.Jakarta:PT Gelora aksara pratama
Sudjino. 2003. Mekanisme gerak
Otot. Online. http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/mekanisme-gerak-otot-dan-sumber-energi.html.
Diakses 7 Mei 2012.
Trijoko, Suwarni. 1990. Jaringan
Otot. Online. http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html. Diakses 7 Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar