Filsafat Ilmu (ontologi, epistemologi dan aksiologi) perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Era
globalisasi tidak terlepas dari adanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun.
Perkembangan IPTEK jelas membawa
pengaruh dan kontribusi yang sangat positif kepada kehidupan manusia. Perkembangan IPTEK disebabkan oleh kemampuan
manusia untuk menalar ilmu pengetahuan yang dilalukan melalui penelitian dan
kajian ilmiah terhadap pengetahuan dan teknologi. Tidak dapat dipungkiri,
betapa pesatnya kemajuan dunia saat ini berkat ilmu pengetahuan.
Ditinjau dari
segi ontologi, Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai potensi sebagai sumber obat. Masyarakat umumnya memiliki pengetahuan
tradisional dalam pengunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat untuk mengobati
penyakit tertentu. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, mulai dari pengenalan
jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan khasiat
pengobatannya merupakan kekayaan pengetahuan lokal dari masing-masing etnis
masyarakat setempat (Supriadi, 2001).
Epistemologi
membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita
memperoleh pengetahuan. epistemologi selalu
menjadi bahan yang menarik untuk dikaji, karena disinilah dasar-dasar
pengetahuan maupun teori pengetahuan yang diperoleh manusia menjadi bahan
pijakan.
Manusia
sangat dibantu dan dipermudah oleh berbagai produk hasil temuan dari
penelitian. Untuk mendapatkan produk yang berguna dan bermanfaat bagi manusia,
para peneliti akan terus-menerus melalukan riset terhadap tumbuhan berbasiskan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya melakukan riset terhadap kulit
manggis, hingga pada akhirnya menghasilkan produk-produk yang unggul. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat
antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan
antioksidan pada rambutan dan durian.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.Menurut Wibisono (dalam
Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran,
etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian, serta
penerapan ilmu.(Afidbuhanuddin, 2012)
Di sini mempertanyakan apa nilai kegunaan pengetahuan kulit
manggis tersebut?. Kegunaan atau landasan aksiologi kulit manggis adalah
bertujuan untuk kesehatan manusia. Manggis (Garcinia mangostana L) bermanfaat
untuk kesehatan tubuh karena diketahui mengandung Xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, antiinflamasi dan anti microbial. Sifat antioksidannya
melebihi vitamin E dan vitamin C.
Xanthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong
senyawa polyhenolic. Peneliti dari universitas Taichung di Taiwan telah
mengisolasi xanthone dan derivatnya dari kulit buah manggis (pericarp) di
antaranya diketahui adalah3-isomangostein, alpha mangostin, Gamma-mangostin,
Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, dan mangostenol
NB: masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, ada kritik dan saran silahkan dipost,. karena 1 kritik dan saran anda dapat membawa perubahan menjadi yang lebih baik.
Trima kasih..... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar